Apa Saja Pertimbangan Membeli Mobil Pertama?


Saat Cendi hamil, isu polusi Jakarta sedang menjadi concern banyak pihak, termasuk kami. Tadinya kami pikir bisa hidup di Jakarta dengan hanya mengandalkan motor, sepeda, transportasi publik dan ojol untuk mobilisasi. Akhirnya kami butuh mobil juga. Ironis memang, alih-alih isu ini diperhatikan secara serius oleh pemerintah DKI tercinta dengan memperbaiki reability transportasi publik, warga seolah disuruh cari cara selamat sendiri.

Beli mobil tentu bukan solusi ideal (malah ikut menambah polusi), tapi keputusan ini kami rasakan perlu agar jabang bayi kami dan ibunya tidak terpapar 'terlalu' banyak polusi, dengan begitu Cendi bisa selang-seling antara nyetir sendiri dan naik MRT Jakarta. Sebagai catatan, kami salut dan banyak terima kasih kepada MRT yang sangat serius membantu ibu hamil mobilisasi ke sana kemari melalui pin ibu hamil untuk memudahkan akses kursi prioritas (panduan dapetin pinnya bisa dibaca di sini yah).

Nah selanjutnya, bagaimana sih menentukan mobil ideal untuk keluarga kami? Budget kami terbatas, kami pun cukup sadar diri untuk menentukan kriteria idealnya kami, yakni mobil yang hemat BBM, punya standard keselamatan mumpuni dan punya layanan servis tersebar dimana-mana. Tentu, kami pernah mempertimbangkan untuk beli mobil bekas saja biar ekonomis, tapi karena kami berdua ga ngerti dunia otomotif, amannya kami beli yang baru saja deh biar hati tenang dan bisa langsung gas!

Melalui berbagai kurasi puluhan youtube review mobil, beberapa kandidat kami adalah New Ertiga Hybrid, Suzuki XL7 dan Hyundai Stargazer. Setelah mengunjungi boothnya langsung, nanya-nanya diskon, kami pun menjatuhkan pilihan membeli Hyundai Stargazer.

Disclaimer dulu, artikel ini tidak berbayar. Kami sharing pengalaman setelah kurang lebih setahun menggunakan, siapa tahu ini membantu kamu mempertimbangkan mobil ideal buat keluarga. Berikut pros & cons versi kami:

Pros

  1. Safety features mobil ini terbaik di antara kandidat mobil yang ada di atas. Stargazer memiliki safety rating tinggi karena dilengkapi 6 airbags yang melindungi dari depan dan samping. Mobil ini juga ada anti-lock brakes, artinya kalau lagi nanjak dan lepas gas, dia bisa bantu rem otomatis. Lainnya, dilengkapi traction control, electronic stability control dan advanced driver assistance system (ADAS).
  2. Banyak sensor-sensor yang membuat kami tenang berkendara. Sensor-sensor ini kadang menyebalkan dan lebih seringnya membantu kami tetap selamat di jalan. Apa saja sensor-sensor itu? 
    • Forward Collision avoidance Assist (FCA), sensor yang membantu pengereman darurat bila ada risiko benturan dari depan oleh pejalan kaki atau kendaraan lain yan tiba-tiba berhenti atau melambat. 
    • Lane Following Assist (LFA),  bantu bikin mobil tetap ada di tengah.fitur ini efektif kalau marka jalannya jelas.
    • Lane Keeping Assist (LKA), sensor ini akan ngasih peringatan kalau mobil berpindah jalur tapi ga memberikan lampu sein. Jadi dia bisa ngoreksi setir kembali ke tengah. Mirip-mirip fungsinya sama LFA.
    • Blind-spot Collision Avoidance Assist (BCA) & Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist (RCCA), dia tuh ngasih tahu kalau mendeteksi halangan atau kendaraan di blindspot kita dengan cara nyalain LED yang ada di spion. Atau kalau misalnya kita parkir mundur (kecepatan 0-3km/hr) terus ada mobil melaju tiba-tiba, mobil langsung ngerem mendadak (yak fitur ini kadang bikin kaget sih).
    • Apakah sensor-sensor ini bisa dinonaktifkan? Bisa. Tapi kami tetap nyalain untuk keamanan.
    • Apakah sensor-sensor ini berisik? Lumayan berisik tapi ya sudahlah yah.
  3. Ada kamera mundurnya. Ini bantu banget saat parkir, apalagi dikasih panduan garis parkir yang dinamis sesuai gerakan setir kita. Awalnya ga paham maksudnya apa, tapi setelah ngerti tuh enak banget. Dijamin kamu bisa parkir tertib dan terkesan driver handal!
  4. Entertainmentnya okay dan bisa navigasi. Suara speaker okay. Dashboard head unit bisa konek wireless dengan Android dan Apple Carplay. Konektivitasnya ke Google Maps dan Waze sangat bisa diandalkan.
  5. LEGA BANGEEET! Saking leganya di baris ke-2 kami bisa pasang carseat yang bisa muter 360 derajat (Joie Isofix Spin 360 GTi) dan bisa ganti popok di sana.

    Aruna dibawa jalan-jalan ke Cibodas. Kondusif!

  6. AC nya dingin. Yah mungkin semua mobil baru AC nya dingin yah. Kalau di Stargazer ini biasanya kami set di 26-27 di segala kondisi cuaca udah adem banget.
  7. Bluelink dan layanan after sales lainnya bukan pemanis bibir belaka. Setiap kami butuh bantuan, Bluelink assistant is only one button away! Aki mobil kami pernah drop dan ga bisa distarter gara-gara settingan external dashcam ngabisin daya. Padahal, besok paginya urgent mau kita pake. Sejam setelah nelpon Bluelink, layanan mobile service Hyundai beneran datang tengah malam bantu jumperin dan ngecek apabila ada masalah lain. Kami juga pernah iseng, mengecek responsivitas Bluelink, berapa lama sih Bluelink ini terhubung? Findings kami, bluelink terhubung sekitar 1-2 menit. Pelayanan servis juga bisa antar jemput (ini belum pernah kami cobain). Kami pernah nyoba servis berkala di Hyundai Service Center, impresinya okay. Ruang tunggu dingin dan berlimpah snacks & drinks.

    Ini pas kita butuh dijumper tengah malam

    Ini pas kita butuh dijumper siang hari saat weekend

  8. Cruise control. Ini lumayan kepake kalau perjalanan jauh. Jadi ga terlalu pegel kalau nyetir lama-lama. Tapi hampir ga pernah kepake kalau cuma nyetir dalam kota.

Cons

  1. Wireless chargingnya bikin hape panas. Fitur ini bisa dinonaktifkan kok. Kami lebih senang ngecas pake kabel aja karena lebih cepat penuh dan hape juga ga panas.
  2. Kaca film depan perlu diganti. Kaca film bawaannya Smith masih terasa panas dan visibilitas di malam hari kalau kena lampu kendaaraan berpendar dan agak ganggu. Kami ganti ke Solar Gard 40% yang cukup nyaman.
  3. Mobilnya gede. Kami lebih sering bepergian bertiga saja, sedang mobil ini ada 7 seater. Kursi di baris 3 selalu kita lipat sih. Kadang merasa boros tempat di jalanan. Tapi kadang bersyukur juga, karena bisa bawa banyak, apalagi setelah punya anak bawaan tuh banyaaaaak banget!
  4. Konsumsi bahan bakar ga hemat-hemat banget. Ini tentatif. Kalau di tol, konsumsi bahan bakar bisa mencapai 20-22 km/ hr. Tapi kondisi jalan biasa di Jakarta, konsumsi BBM di kisaran 8-12 km/hr. Praktisnya, budget buat bensin setiap bulan untuk daily commute sekitar Rp1,5 juta.
  5. Atapnya kalau hujan 'katanya' berisik.  Yah, mungkin memang berisik tapi kami belum terganggu yang gimana-gimana. Ini juga mobil pertama kami, jadi belum ada perbandingan.
  6. Blindspot pilar A mayan gede. Pilar A nya tebel banget, jadi kadang badan harus condong ke depan banget saat menyetir di jalan berkelok.
  7. Kekedapan kabin kureng. Ini sering banget kami merasa kayak ada kaca kebuka, padahal emang kekedapannya so so aja.
  8. Belum ada kepastian kelanjutan skema Bluelink. Untuk 3 tahun pertama Bluelink gratis. Tapi setelah 3 tahun kemungkinan ini akan jadi layanan ekstra. Saat kami tanyakan ke Hyundai, mereka belum bisa mengkonfirmasi.
Punya mobil bagi kami adalah keputusan yang mahal, ada pos-pos anggaran baru setelah kami punya mobil. Pos anggaran parkir, tol, abang-abangan yang bantuin belok, dan perawatan rutin lainnya. Tetapi setidaknya setelah semua biaya-biaya yang mahal ini, Hyundai Stargazer bisa kami andalkan untuk mobilitas harian dan keluar kota.

Write a comment